Thursday, December 9, 2010

Sedikit Cerita dari Suatu Derita




ketika kamu terbangun dari tidurmu di pagi hari,
kamu terbangun dari kasur dan bantalmu yg empuk, selimut dan gulingmu yg nyaman..

mereka harus bangun dari alas tidur ala kadarnya,
mereka cuma punya selembar tikar,
jika mereka beruntung,
mereka punya busa tipis sebagai tambahan,
selimut yang dipunya hanya selimut lorek tipis hasil sedekah para dermawan,
tumpukan baju pantas pakai sebagai bantalnya..

ketika kamu bersiap untuk mandi,
kamu tinggal memilih baju mana yg akan kamu pakai nanti dari lemari pakaianmu,
kamu tak perlu khawatir jika nanti perlengkapan mandimu habis,
kamu tinggal keluar ke toko 24 jam yg sekarang menajmur di mana-mana untuk membelinya,
kamu tak perlu mengantri untuk memakai kamar mandi,
kalaupun iya paling itu hanya beberapa dari teman kosmu tak lebih dari itu..

mereka hanya punya baju seadanya,
sudah kubilang itu baju pantas pakai yg terkadang makin berkurang jumlahnya akibat diambil maing jemuran,
jika perlengkapan mandinya habis, mereka harus rela mengantri di logistik hanya demi mendapatkan sebatang sabun, atau beberapa sachet shampoo,
mereka harus rela berbagi kamar mandi dengan ribuan orang lainnya..

ketika kamu makan, kamu tinggal memilih menu yg kamu suka aau paling tidak yg sesuai dg kocekmu saat itu..

mereka lagi-lagi harus mengantri untuk mendapatkan makanan,
dan makanan yg dimasak hanya itu-itu saja..

ketika kamu pergi, kamu tak perlu berpikir dua kali untuk beli bensin,
karna orang tuamu sudah mengirimkan uang yg cukup utk hidupmu selama 30 ahri..

mereka jadi buruh serabutan di pagi hari demi mendapatkan selembar rupiah,
mereka juga harus membujuk anaknya dengan segala cara,
supaya anak-anak itu tidak tergoda membeli mainan atau jajanan,
dari pedagang tak tahu diri yg justru menjual dagangannya di depan hidung mereka..

bayangkan..di sana..ada puluhan, ratusan, ribuan anak kecil..

untuk mereka yg tetap menebar tawa di atas derita..
yg kuat ya nak..
Tuhan pasti kasih jalan..
:)

No comments:

Post a Comment